Madi Apriadi SPdI.MPd : Bisa Membangun Kampung Halaman Sendiri Adalah Obsesi

Sosok Madi Apriadi, S.Pd.I., M.Pd kesehariannya di kenal adalah dosen Pendidikan Agama Islam di beberapa kampus ternama di Kota Palembang Sumatera Selatan.

Selain mengajar di kampus sebagai seorang dosen, Madi juga seorang trainer Nasional (National Spiritual Motivation Trainer ) yang sering mengisi kegiatan-kegiatan di kantor pemerintahan, swasta, kampus, sekolah dan lembaga yang ada di Indonesia.

Madi juga aktif memberikan pencerahan kepada umat lewat ceramah agama di tengah-tengah masyarakat dan di beberapa stasiun TV di Sumatera Selatan serta aktif menulis di beberapa media cetak.

Madi kelahiran Desa Air Itam Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan.

Terlahir dari anak seorang petani ayah bernama Guntur Alam dan ibu bernama Halimah, Namun berkah izin Allah SWT dan kegigihan juga doa kedua orang tua beliau bisa seperti sekarang ini.

Madi pernah mengenyam pendidikan formal di SDN 1 Air Itam, SMPN 2 Air Itam, MAN 3 Palembang serta S1 dan S2 di UIN Raden Fatah Palembang.

Dalam keseharian Madi memiliki hobi membaca dan sering mengikuti dan mengadakan kegiatan sosial di tengah-tengah masyarakat.

Madi selalu mengajak dan mengajarkan kepada keluarga dan orang-orang disekitarnya untuk menjadi orang baik dan berjiwa besar sehingga mampu menebar manfaat untuk orang banyak.

Kemudian 2013 beliau menikah dengan seorang wanita yang bernama Dr. Karliana Indrawari, M.Pd.I wanita pilihannya lewat jalur ta’aruf dan sekarang dikaruniai 2 orang putra M. Wafi Al-Mahdi dan M. Alfi Al-Mahdi.

Laki-laki yang tahun 2019 lalu pernah dicalonkan sebagai bakal calon bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI ) ini sekarang sedang sibuk dengan dunia politik.

Kata Madi, jangan anti dengan politik karena banyak para Nabi dan Rasul mereka menjadi pemimpin negara dan pemimpin Agama.

Baca Juga:  Babinsa Koramil 404-03/Pendopo Serda Sri Bandono Komsos Ke Rumah Warga Di Momen Hari Raya

Bahkan nabi Ibrahim AS berdoa agar anak keturunan menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. “Jika semua orang baik meninggalkan politik tunggulah kita akan dipimpin oleh orang-orang jahat”.

Politik adalah keniscayaan semoga kedepan bangsa kita melahirkan pemimpin-pemimpin yang bertakwa. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *