
Prabumulih , KP/Beritapali.com -Menyikapi viral nya pemberitaan anak pejabat yang doyan flexing menebar di media sosial padahal gaya pamer di anggap prilakuenyakiti hati rakyat oleh nitizen sebagai ancaman silosial sehingga muncul antisipasi .
Setelah kasus SMPN 1 Prabumulih viral begini ragam pendapat warga “Saya lagi gemes kalau mengamati situasi ini, karena apa?, karena saya merupakan warga kota Prabumulih yang mengetahui seperti apa kejadian sesungguhnya meskipun terdapat perbedaan sudut pandang dan lagi pula saya adalah alumni SMP 1 Prabumulih ,” Sebut Erison , Seorang aktifis Prabumulih ketika menghubungi awak media untuk menjelaskan kronologi yang dia ketahui.
Menurut Erison, Perilaku siswa yang sampai dari mulut ke mulut akhirnya menjadi puncak insiden ” Sebelumnya sudah menuai sorotan penggunaan mobil di lingkungan sekolah mengingat masih sebatas sekolah tingkat pertama dan lagi pula kondisi areal parkir,” lanjutnya.
Dari pantauan awak media dan beberapa grup berita maupun sosmed yang menimbulkan beragam versi dan bahkan identik dengan kalimat keluhan dari sebagian warga masyarakat atau mungkin justru merasakan tentang berbagai fenomena dan berita yang akhir-akhir ini muncul dan membanjiri beranda di berbagai platform media sosial, terutama berkaitan sosok seorang publik figur.
Dengan isu maupun produk beranda sosmed yang kadung beredar sehingga menimbulkan dinamika dan perspektif serta isu-isu yang bergulir pasca insiden pencopotan kepsek SMP Kota Prabumulih
Padahal ada beberapa dari kita yang tidak tahu menahu, bahkan apa pula yang ingin mengikuti berita-berita tersebut dengan berbagai alasan. Akan tetapi, tetap saja tidak menyentuh materi yang sesungguhnya.
Beranda media sosial dengan produknya yang membuat kita penasaran sehingga sesekali muncul rasa ingin tahu isi berita dan informasi ini.
Ada diantaranya memang sangat intens mengikuti bahkan mencari (searching) tentang isu-isu terhangat, ada yang tidak mau tahu dan menghindar, ada juga sebagian yang justru menjadi sumber atau secara langsung memunculkan atau memicu sebuah isu agar jadi bahan perbincangan di masyarakat.
Penyebabnya pun bisa berbagai ragam. Ada yang karena memang ingin tahu lebih banyak tentang informasi terkini, ada yang hanya ikut-ikutan dan terbawa arus, ada juga yang mencari dan mendapat manfaat secara sosial maupun ekonomi jika isu yang dimunculkan menjadi viral, banyak dilihat atau mendapat komentar dari netizen.
Dari berbagai alasan dan kepentingan tersebut, ada hal yang sangat mungkin mengiringi informasi di media sosial tersebut yaitu adanya informasi palsu (hoax) atau propaganda bahkan fitnah yang baik secara sengaja maupun tidak sengaja dikembangkan oleh seseorang atau sekelompok orang demi mendapatkan keuntungan sosial, terkenal sampai kepada keuntungan secara ekonomi, tanpa melihat bahwa apa yang mereka unggah atau sebarkan berpotensi merusak mental, menimbulkan kebencian satu dengan lain sampai pada timbulnya perpecahan pandangan yang berimbas pada ancaman kenyamanan konstelasi sosial masyarakat kota Prabumulih.(marsidi)