Gubernur Sumsel Herman Deru Dijuluki Bapak Nepotisme dan Helikopter

Beritapali.com |Palembang _ Massa gabungan dari Koalisi Aktivis, LSM dan Ormas Sumatera Selatan (Sumsel) aksi damai di depan Kantor Gubernur Sumsel, Jalan Ade Irma Nasution, Kecamatan IT. I, Palembang.

Aksi digelar terkait kisruhnya Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Provinsi Sumsel yang masih menyisakan masalah sampai saat ini.

Dalam aksi tersebut, karena Gubernur Sumsel H Herman Deru tidak mau menemui massa, maka peserta aksi sempat membakar ban bekas dan mengancam akan membakar motor roda dua invetaris SCW sebagai bentuk perlawanan.

Sanusi, SH selaku Direktur Eksekutif Sriwijaya Corruption Watch (SCW) mengatakan bahwa, terkait dengan SPMB di Sumsel sampai hari ini, ada sekitar 250 anak belum sekolah, karena belum mendaftarkan ke jenjang berikutnya, yaitu SMA Negeri.

“Kami sebagai pemerhati yang peduli terhadap dunia pendidikan minta kepada Gubernur Sumsel untuk melakukan negosiasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar Dan Menengah (Kemendikdasmen), agar anak-anak tersebut bisa bersekolah di Negeri, bukan swasta,” ucapnya.

Dalam hal ini, pihaknya akan terus mendorong, agar 250 anak-anak tersebut bisa menempuh pendidikan ke tingkat SMA dan SMK untuk Tahun Ajaran 2025.

“Sudah kesekian kalinya kami melakukan aksi ini, namun Gubernur Sumsel, tidak peduli dengan nasib anak-anak tersebut, hingga hari ini tidak sekolah dan masih di rumah,” ujar Sanusi.

Lanjut Sanusi menyampaikan, jika hal tersebut tidak ditanggapi, pihaknya akan menduduki Kantor Gubenur Sumsel menuntut Gubernur Herman Deru mundur dari jabatannya, karena tidak mampu memecahkan permasalahan dunia pendidikan.

“Bisa saja kita meminta kepada DPRD untuk dimakzulkan, karena mosi tidak percaya, sebab Gubernur Sumsel tidak peduli dengan pendidikan. Jangan hanya bisa melakukan kunjungan kerja baik dekat maupun jauh menggunakan helikopter dan nepotisme terhadap rotasi jabatan,” bebernya.

Baca Juga:  Kasat binmas polres PALI, menggelar jumat curhat di kelurahan talang ubi barat.

Lebih lanjut dia terangkan bahwa hal ini sangat disayangkan, jangan sampai menjadi insiden buruk bagi kinerja Gubernur Sumsel. Pihaknya menilai SPMB 2025, menjadi sejarah buruk di kepemimpinan H Herman Deru.

“Sampai hari ini, Sumsel masih saja ribut masalah SPMB, sedangkan Provinsi Jawa Barat dan daerah lain di Indonesia telah selesai yang telah diatasi oleh kepala pemerintahannya. Jika tidak sanggup silahkan mundur dari jabatannya, karena masih banyak yang sanggup untuk menjadi pemimpin di Sumsel,” tegasnya Sanusi.

Terakhir Sanusi menambahkan kalau pihaknya akan memberikan gelar Bapak Nepotisme dan Helikopter kepada Gubernur Sumsel, H Herman Deru.

“Diberinya gelar Bapak Nepotisme, karena kolega, keluarga dan lainnya menjadi pejabat semua. Sedangkan Helikopter, karena setiap melakukan kunjungan ke daerah Herman Deru sering menggunakan helikopter,” terangnya.

“Jika Gubernur Sumsel, tidak akan melakukan rekomendasi, kita akan melakukan gugatan terhadap Gubernur Sumsel agar 250 anak-anak tersebut bisa sekolah,” pungkasnya.

(Cha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *