Muara enim, Belida darat, Berita pali .com–Pembangunan jalan baru di Desa Kemang desa Gaung asam menuju desa Tanjung bunut menuai pro kontra karena mengabaikan dan berpotensi merusak kultur alam , Selasa 12/6.
Jalan yang di bangun belum lama itu,kurang lebih 1,190 m, dengan lebar 6 meter, menggunakan dana APBD Kabupaten Muara enim di kelola Dinas Perkebunan Kabupaten Muara enim, dengan pagu 132 juta
Penelusuran media ini jalan tersebut melintasi terdapat dua aliran sungai, yang seharusnya di pasang gorong gorong, ternyata belum di pasang, jalan tersebut, berada di perbatasan desa kemang dan desa Gaung asam,dan tembus ke desa tanjung bunut kecamatan belida darat kabupaten muara enim, setelah di kompir masi dengan ,kepala desa tanjung bunut jaln tersebut jaln produksi milik desa tanjung bunut.sebelumnya media ini.
Kompirmasi dengan Kepala Desa Kemang dan Desa Gaung asam mereka sama sama tidak mengetahui pembangunan jalan tersebut,menurut warga desa Gaung asam, IM sampai saat ini dia tidak tau kalau ada jalan peroduksi desa tanjung bunut di perbatasan desa kemang dan Gaung asam,setelah di kpmpirmasi pengawas jalan tersebut ,pak Udin perihal belum di pasangnya gorong gorong di dua titik sungai, di jalan tersebut beliau mengatakan memang belum di pasang, karena jalan tersebut belum di rapikan atau belum di grader mudah mudahan dalam waktu dekat akan di pasang ,karena waktu pekerjaanya masih ada ungkapnya menurut.masyarakat pengguna jalan tersebut,mereka berharap agar segera di rapikan ,dan di pasang gorong gorong,karena debit air di jalan tersebut terkadang tinggi dan bisa menyebabkan jalan tersebut putus, (tgh)