Palembang # Beritapali.com – Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Mahasiswa Sumatera Selatan (GAASS) menggelar demo aksi damai di halaman gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Jl.POM IX, Kecamatan IB.I Palembang.
Andi Leo Ketua Umum GAASS dalam orasinya menyampaikan, dengan adanya aktivitas di stockpile berupa crushing dan loading batubara menimbulkan debu hingga meresahkan warga.
Lanjut kata Andi, Perusahaan PT Golden Great Borneo terindikasi kuat membuat lingkungan menjadi tercemar, udara akibat asap swabakar membuat masyarakat di Kabupaten Lahat, Sumsel rentan akan penyakit saluran pernapasan.
“Ya saat ini Sumsel sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, khususnya masalah tambang batubara sudah merajalela di Sumsel. Kita tau tambang batubara menghasilkan untung yang sangat luar biasa namun tidak menghasilkan yang signifikan bagi masyarakat Sumsel, khususnya di Kabupaten Lahat,” ujar Andi dihadapan awak media, Kamis (18/07/2024).
Lanjut Andi Leo mengungkapkan, dirinya berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) dapat menindak lanjuti aspirasinya, karena menurutnya, masyarakat Sumsel jangan hanya terkena dampak negatif bencana alam akibat aktifitas tambang batubara tersebut. Namun, masyarakat Sumsel khususnya yang ada di Kabupaten Lahat juga harus menikmati hasil kekayaan alam yang ada.
Oleh karena itu untuk menyuarakan harapan masyarakat agar PT tersebut segera menghentikan aktivitasnya GAASS menggelar aksi damai dengan menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya,
1. Meminta Ketua DPRD Provinsi Sumsel untuk segera memangil Pimpinan PT. Golden Great Borneo dan meminta pertanggung jawaban atas kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.
2. Mendesak Ketua DPRD Provinsi Sumsel untuk memangil Pj Gubernur Provinsi Sumsel serta jajaran Dinas terkait atas permasalahan lingkungan di Provinsi Sumsel yang di lakukan oleh PT. Golden Great Borneo.
3. Meminta pihak PT. Golden Great Borneo untuk segera memberhentikan kegiatan operasionalnya di Kabupaten Lahat Sumsel yang diduga sangat merugikan.
4. Mengutuk keras tindakan pencemaran lingkungan dari swabakar PT. Golden Great Borneo yang merugikan lingkungan dan masyarakat.
5. Meminta DPRD Provinsi Sumsel untuk memanggil Bomba Group.
Masih kata Andi Leo, jika tuntutannya tersebut tidak ditindaklanjuti, maka GAASS akan melakukan aksi kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak dan akan menyegel kantor Gubernur, sebagai bentuk tidak ada daya Pemprov Sumsel terhadap PT Golden Great Borneo.
“Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan melakukan Demo Aksi Damai menggunakan perahu mesin ditengah sungai musi, untuk menghadang jalur batubara bilamana ada oknum pejabat atau aparat yang datang menghentikan kami, berarti kemungkinan besar dia itulah oknum pejabat mafia batubara,” pungkasnya.(Cha)