Charma Afrianto : Kita Harus Bisa Menguasai, Bukan Kita Yang Dikuasai Oleh Tekhnologi 

Beritapali.com # Palembang – Unit Kegiatan Mahasiswa khusus (UKMK) bersama Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran dan Dakwah (LPTQ & D) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Menggelar acara seminar dengan tema “Tips Dan Trik Sukses Di Kampus Dan Luar Kampus”, berlangsung di Aula Paripurna DPRD kota Palembang, Jl. Gubernur H. Bastari, No.2, Minggu (03/09/23).

Acara yang dihadiri ratusan mahasiswa tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber sebagai pengisi materi, diantaranya, Walikota Prabumulih, Ir. H. Ridho Yahya, MM, Bakal Calon Walikota Palembang, Charma Afrianto, SE dan Muhammad Ikrom, SE.

Mengutip dari paparannya, kepada awak media Charma Afrianto menyampaikan, seminar kali ini bertemakan “sukses di kampus dan diluar kampus”.

Tolak ukur dari kata sukses itu berbeda-beda, kata Charma Afrianto. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dimiliki untuk mencapai kata sukses di dalam kampus dan diluar kampus.

Pertama, harus mandiri. Kedua, harus mengikuti organisasi kampus, yaitu organisasi untuk pengembangan diri, seperti organisasi Mapala, KAMMI, HMI dan lainnya.

“Didalam organisasi kita mulai tahu kemampuan diri, sebaliknya tanpa berorganisasi kita tidak ada apa-apanya. Kita tidak akan bisa pernah untuk melatih dan mengembangkan diri sebagai organisatoris, karena rata-rata semua pemimpin berasal dari atau sebagai organisatoris,” ujarnya.

“Tidak ada pemimpin di Negeri ini yang lahir dari bukan organisatoris, tidak ada pemimpin dibelahan bumi manapun yang akan sukses, kecuali dia mempunyai basis organisatoris, kenapa .??? karena sejak dini kita belajar memimpin diri sendiri, sejak dini pula kita bisa memimpin orang lain,” tegasnya.

“Jadi jika kalian tidak mengikuti organisasi kampus, jangan harap bisa jadi pemimpin dan kalian mungkin cuma akan menjadi mahasiswa biasa-biasa saja,” ucap Charma Afrianto yang dikenal sebagai Ketum DPP Gencar Indonesia, tersebut.

Baca Juga:  Polsek Penukal Utara melakukan ground cek HS ke lokasi kebakaran lahan di Desa Prabumenang.

Ketiga, harus inovatif, yaitu harus memikirkan hal-hal yang baru. Sekarang sudah saatnya memasuki generasi “Z”, yaitu, generasi ujung zaman dimana pada sekarang ini sudah memasuki yang namanya generasi Society Five Poin Zero, adalah dimana manusia sekarang menguasai tekhnologi digitalisasi.

“Ironisnya semestinya sekarang ini kita yang menguasai tekhnologi, tapi kenyataannya kita masih dikuasai oleh tekhnologi, inilah yang saya bilang kurangnya narasi sosialisasi seminar tentang Era Society Five Poin Zero,” kata Charma Afrianto sambil menutup pembicaraan.

(Cha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *