Beritapali.com |Palembang _ Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Palembang diduga menahan ijazah siswanya bernama Zuhriyah Marsa.
Muslimin, selaku orang tua Zuhriyah Marsa kepada wartawan menyampaikan, dengan alasan pekerjaannya yang tidak menentu dia belum bisa melunasi uang komite dan iuran bulanan sekolah anaknya.
“Tolong bantu saya pak, saya mau ambil ijazah anak saya, tapi pihak sekolah minta pelunasan,” kata Muslimin, Selasa (15/07/2025).
Hal senada di perjelas oleh Zuhriyah Marsa. Dirinya masuk sekolah pada 2020/2021. Pihak sekolah menentukan uang komite sebesar Rp.4 Juta dan iuran bulanan Rp.285 Ribu/Bulan. Karena belakangan terakhir orang tua Zuhriyah yaitu Muslimin alami kesulitan ekonomi, sejak kelulusan pada 2022/2023 lalu ijazahnya tidak bisa diambil sebelum melakukan pelunasan. Yang mana, pada saat itu Zuhriyah belum melakukan pelunasan uang komite dan iuran sebanyak 7 Bulan.
“Uang komite Rp.4 Juta di kasih keringanan 50℅ jadi harus bayar Rp.2 Juta. Begitu juga iuran bulanan semula Rp.285 Ribu menjadi Rp.150 Ribu/Bulan, jadi total yang harus di bayarkan ke sekolah lebih kurang Rp.3 Juta,” ujar Zuhriyah.
Mengacu pada Permendikbud No.75 Tahun 2016 yang mana telah ditegaskan Komite Sekolah dilarang melakukan pungutan atau meminta pembiayaan dari orang tua/wali peserta didik, baik secara kolektif maupun perorangan.
Difinisi Uang Komite Sekolah:
Uang komite sekolah bisa termasuk pungutan liar (Pungli) jika bersifat wajib, jumlahnya ditentukan, dan tidak sukarela. Jika bersifat sukarela dan transparan, maka tidak termasuk pungli. Pungutan uang komite sekolah yang tidak sesuai aturan dapat dikenakan sanksi pidana.
Saat di konfirmasi oleh wartawan, Sutami Hamdani, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 4 Palembang mengatakan, dirinya tidak mengetahui kalau ada penahan ijazah. Sebab, pada saat itu tahun 2023 dirinya belum menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 4 Palembang.
“Orang tuanya suruh datang saja ke sekolah dan buat surat pernyataan, setelah itu ijazah anaknya bisa diambil tanpa harus melakukan pembayaran,” pungkas Sutami akhiri pembicaraan dengan wartawan.
(Cha)