
Tanah Abang KP /Mahadaya.co–Resepsi pernikahan dalam masyarakat adat Lematang biasa di sebut Sedekah Selamatan merupakan tradisi pinggiran sungai Lematang Kecamatan Tanah Abang dan Kabupaten PALI umumnya ,tradisi ini sudah menjadi kebiasaan turun temurun berusia ribuan tahun yang sudah melekat di menjadi bagian tahapan persiapan menuju momen doa-doa sakral dalam berinteraksi dengan sang Pencipta .
Prosesi kegiatan sedekah adat melewati beberapa tahapan salah satu adalah ” Mipis Bumbu ” dalam acara Mipis bumbu adat lematang terutama dalam konteks pernikahan, adalah kegiatan mengumpulkan bahan untuk memasak ,setelah itu meracik bumbu bersama-sama biasanya dilakukan oleh para wanita dan bantu oleh para lelaki sebagai bagian dari prosesi persiapan pernikahan
Yang menarik dari acara Mipis bumbu semua di kerjakan melalui budaya gotong royong dari masak sampai meracik maupun dan juga menghidangkan ,semua di lakukan secara gotong royong .
Bahkan mengumpulkan bahan makanan yang akan di buat di mana bahan makanan yang terdiri dari sayur daging dan lainya merupakan bantuan dan sumbangan masyarakat sekitar .
Nilai lain dari sedekah adat masyarakat Lematang adalah terciptanya kebersamaan antara seluruh lapisan masyarakat . Warga masyarakat dengan suka rela memberikan sumbangan atau persembahan kepada keluarga pengantin yang akan melakukan pernikahan .
Masyarakat Lematang di kenal masyarakat relegius semua prosesi kegiatan sedekah adat berorientasi dari agama yang mereka yakini .Yang memiliki tujuan utama ridho sang Pencipta itu semua di manifestasi bentuk rasa syukur dan di akhiri dengan makan bersama ,Klimak dari sedekah adat melantunkan doa-doa kepada sang Pencipta .
Nilai positif budaya sedekah adat Lematang adalah gotong royong dan ajang silaturahmi kawan kerabat handai tolan untuk pererat silaturahmi dan interaksi sosial lainya .
Para tamu acara sedekah adat atau Mipis bumbu bagi masyarakat Lematang dan sekitarnya di yakini akan menambah ikatan emosional maupun kekerabatan antara keluarga empunya hajatan dengan tamunya .
Adalah Adam Syukron Nasution FM Field Adera salah satu perusahaan PHR zona 4 Pertamina Field di mana perusahaan tersebut beroperasi di kawasan Desa Raja pada hari Mipis bumbu tersebut sempat menghadiri acara adat Mipis bumbu menjelang resepsi pernikahan Bunga Clara Spd dan Diky Yanuarsyah Andesta di desa Raja Kecamatan Tanah Abang .
Dalam kesempatan tersebut orang nomor 1 di Field Adera ini tidak segan-segan ikut makan-makan berbaur dengan warga masyarakat .
Di sela-sela acara Mipis bumbu beliau nyeletuk persis ” Mangupa ” di kampung halaman saya , ujar putra Mandailing.
Mangupa upa dalam adat Mandailing tradisi dalam masyarakat Batak yang merupakan ungkapan doa dan syukur, serta nasihat dari orang tua atau sesepuh. Tradisi ini dilakukan dalam berbagai momen penting seperti pernikahan, kelahiran bayi, menempati rumah baru, atau memulai/menyelesaikan pekerjaan sulit. Mangupa upa juga bisa dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas perlindungan dari marabahaya atau meminta keberuntungan kepada sang Pencipta
Dari catatan kecil penulis adat budaya Mipis bumbu dengan gotong royong dan kebersamaanya perlu di lestarikan , paling tidak untuk mengerem budaya individual yang saat hampir menggerus budaya warisan nenek moyang kita ini.. (red)