Puluhan Atlet Cabor Muaythai Demo ke KONI Sumsel, Minta Coret Nama-nama Atlet Tanpa Tes Seleksi Pra PON

Palembang # Beritapali.com _ Sekretariat Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (KONI Sumsel) yang teletak di jalan Jendral Sudirman, Kelurahan 20 Ilir D.I, Kecamatan IT.I di geruduk oleh puluhan Atlet Muaythai.

Dikomandoi oleh Dheo Aditia sebagai Koordinator Aksi (Korak), puluhan atlet tersebut mempertanyakan permasalahan yang terjadi di tubuh KONI Provinsi Sumsel khususnya pada Cabang Olahraga (Cabor) Muaythai.

Kata Dheo salah satu permasalahan tersebut yaitu, adanya dugaan penyelewengan anggaran oleh Ketua Muaythai Provinsi Sumsel. Dimana menurutnya, ada dugaan Ketua Muaythai tersebut telah mengambil uang seleksi dengan dokumentasi Uji Kenaikan Tingkat (UKT). Padahal lanjut Dheo, para atlet yang mengikuti seleksi Pra PON sebelumnya sudah dimintai uang untuk UKT.

Selanjutnya masalah atlet yang mengikuti tes seleksi Pra PON, dimana ada 2 (Dua) atlet yang tidak mengikuti tes seleksi bisa masuk ke PON 2024 Aceh-Sumut, sedangkan yang mengikuti tes seleksi dinyatakan tidak lulus.

Masih kata Dheo, dirinya meminta kepada KONI Sumsel untuk segera mencoret nama-nama atlet Muaythai yang tidak mengikuti seleksi Pra PON 2024 Aceh-Sumut dan menggantikannya dengan atlet yang mengikuti seleksi Pra PON.

“Disini kita menduga ada jual beli atlet Muaythai dari Kota ke Provinsi, mangkanya kami akan memperjuangkan para atlet yang berjuang dengan menggunakan uang sendiri,” jelas Dheo, Rabu (29/05/2024).

“Kita beri waktu tiga hari, kalau belum ada keputusan kami akan melakukan aksi kembali di dua tempat yaitu di KONI Sumsel dan di Polda atau Kejaksaan,” pungkasnya.

Sementara itu dalam aksi tersebut, pihak KONI Sumsel melalui Wakil Ketua Arianto menanggapi, KONI Sumsel tidak bisa mengintervensi Cabor, jadi apa yang di sampaikan oleh pendemo akan di rekomendasikan ke Cabor Muaythai di Jakarta.

Baca Juga:  BRI Dukung Makorem 044/Gapo Dalam Mempermudah Komunikasi dan Publikasi

Arianto juga mengatakan, terkait adanya isu penahanan Sertifikat atlet, itu masalah di internal Cabor Muaythai itu sendiri dan masalahnya akan di dalami terlebih dahulu. Lebih lanjut Arianto juga menjelaskan terkait adanya dugaan jual beli atlet.

“Setiap masing-masing Caborkan berbeda aturan AD/ART nya, apakah di Muaythai ini dibenarkan,? ya kita lihat dulu, namun secara etis ini tidak dibenarkan,” pungkasnya.(Cha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *