Madi Apriadi SPd I, M pd dosen aktivis

Pesan Damai Dari Aktivis Pro Demokrasi

Madi Apriadi SPd I, M pd dosen aktivis

Oleh : Madi Apriadi

Beberapa hari ini saudara dan teman-teman ku serta adek-adek mahasiswa turun ke jalan menyerukan suara hati rakyat. Mereka bergerak dari semua pelosok negeri ini untuk menyerukan ketidak adilan dan ketidak berpihakan penguasa dan elit-elit kepada rakyat kecil yang hanya sibuk memperkaya diri dan bermegah-megahan serta merendahkan rakyat.

 

Mereka bergerak dari hati, mereka bergerak karna peduli, mereka bergerak karna mereka cinta tanah Air.

 

Terus bergerak jangan takut menyuarakan keadilan dan kebenaran dengan lantang namun jangan pernah kalian menantang.

 

Terus suarakan suara kaum yang tertindas namun jangan pernah kalian menindas.

 

Serukanlah dengan kasih sayang karna dengan kasih sayang lah kita akan bisa merobah segalanya.

 

Serulah mereka dengan hikmah dan pengajaran yang baik, kalupun mau mendebat mereka debatlah dengan cara yang baik.

 

Percayalah Allah maha mengetahui siapa yang benar diantara kita dan Allah mengetahui apa yang kita perjuangkan.

 

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

(QS. An-Nahl 16: Ayat 125)

 

Namun, pada akhirnya sekarang seruan kita kini tidak lagi dengan hikmah dan pelajaran yang baik disebabkan emosi kita. Kita dihadap-hadapkan dengan aparat polisi yang seharusnya mengamankan seruan kita kini malah menjadi musuh dan menindas kita.

 

Pembakaran, penjarahan merebak dimana-mana sungguh ini bukanlah kemauan dan tujuan dari perjuangan kita karna sebenarnya perjuangan kita menyerukan suara hati kita rakyat yang tertindas.

Baca Juga:  Edi Yansyah : Kepolisian Harus Bertindak Profesional Dalam Jalankan Tugas Dan Hormati Hak-Hak Mahasiswa

 

Mari kita hentikan itu semua jangan kita rusak rumah tempat kita berdiam, rumah kita ” INDONESIA ” mari kita saling menahan diri, saling mengingatkan dan bersatu membangun rumah kita untuk anak cucu kita dimasa yang akan datang.

 

Untuk para Pemimpin negeri ini seharusnya lebih peka, lebih sensitif melihat kondisi rakyat yang sedang kesusahan dan selalu ingat bahwa kita akan diminta pertanggung jawaban atas apa yang kita pimpin.

 

Dan percayalah bermegah-megahan di dunia diatas penderitaan rakyat itu akan melalaikan sampai kita masuk ke alam kubur.

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,”

(QS. At-Takasur 102: Ayat 1)

“sampai kamu masuk ke dalam kubur.”

(QS. At-Takasur 102: Ayat 2)

 

Pada akhirnya marilah kita sama-sama berdoa semoga bangsa kita menjadi bangsa yang aman serta masyarakatnya diberikan rezeki yang berlimpah.

 

Percayalah pemimpin-pemimpin yang menghianati rakyatnya mereka hanya merasakan kesenangan sesaat pada akhirnya mereka akan tersisa diakhirat kelak.

 

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.””

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 126)

Salam Damai dan salam persatuan indonesia untuk kita semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *