Madi Apriadi : Pemuda Agent Of Change Di Tangan Merekalah  Perubahan Di Harapkan

Kalau kita berbicara mengenai pemuda kita berbicara mengenai generasi penerus bangsa.
Pemuda juga digambarkan sebagai seseorang yang memiliki semangat tinggi, bertenaga dan berintelektual.
Peran pemuda untuk perjuangan kemerdekaan tidak hanya berhenti sampai diikrarkannya sumpah pemuda  di era globalisasi saat ini tantangan yang dihadapi jauh lebih besar.


Penjajahan tidak lagi secara fisik, tetapi lebih secara mental dan spiritual.
Pelemahan ideologi dalam berbagai hal, politik, ekonomi, soisial budaya, dan pertahanan keamanan. Ini semua tentu harus kita semua antisipasi supaya kelak kita tidak kehilangan generasi penerus bangsa ini.
Pemuda adalah agent of change ditangan merekalah suatu perubahan bisa terjadi.

Pemuda harus berani membela yang benar, pemuda Indonesia masa kini juga harus mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan kegiatan yang positif dan berani membela yang benar.
Pada akhirnya suatu bangsa yang besar akan bertahan karena ada pemuda yang menggerakkan perubahan dan melakukan kegiatan positif untuk kemajuan bangsanya.
Jangan sampai pemuda malah terjebak dalam kegiatan yang tidak produktif yang justru akan menghancurkan masa depannya.
Untuk itulah dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda yang ke 97 ini sejatinya dijadikan bahan renungan bagi para pemuda dengan mengingat perjuangan pemuda Indonesia dahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ketika melawan penjajahan hingga nyawa yang menjadi taruhannya pun tidak mereka hiraukan.
Dengan demikian kita harus serius mempersiapkan generasi masa depan bangsa ini jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah generasi yang rapuh.
Pada akhirnya kita harus memulai ini semua dari rumah kita sendiri dengan mempersiapkan anak keturunan kita menjadi generasi yang kuat.
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 9) (penulis :Madi Apriadi akademisi UIN Palembang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *