Beritapali.Com |Palembang – Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari partai Nasional Demokrat (Nasdem) Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan (Sumsel) Satu (I), Hj. Renny Astuti, SH.,SpN hadir dalam acara Lintas Politika Indonesia Swara Kandidat, berlangsung di Guns Kafe, Jl.Tasik, Kambang Iwak, Senin (22/05/23).
Dalam acara tersebut Renny Astuti, yang hadir sebagai narasumber dari Partai Nasdem, ada juga narasumber dari Partai Demokrat, PAN, Partai Gerindra dan sebagainya.
Renny Astuti menyampaikan, menurutnya, acara Lintas Politika Swara Kandidat adalah acara yang sangat bagus, sangat perlu untuk mendapatkan dukungan, kenapa??? karena selama ini belum pernah ada acara seperti ini.
Dalam acara ini, semua diundang, baik itu dari DPD RI, DPR RI, DPRD, dan Calon Kepala Daerah, semua duduk bareng berdiskusi. Bahkan dalam acara tersebut, narasumber dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan tanya jawab langsung.
Saat disinggung awak media kenapa Calon Legislatif (Caleg) perempuan selalu berada di nomor urut bawah, Renny Astuti mengatakan, “Bagi saya tidak juga, karena itu tergantung bagaimana memantaskan diri kita, karena kenyataannya, kayak gitu. Karena di partai lama maupun yang baru perempuan tidak selalu berada di nomor urut bawah,” ujarnya.
Menurut Renny Astuti, jika memiliki hal yang pantas untuk ditonjolkan, misalnya dari segi pendidikan dan semacamnya, perempuan bisa untuk mendapatkan nomor urut yang di atas.
“Apalagi partai saya yang baru, Nasdem, perempuan tidak pernah mesti harus berada di nomor urut bawah, itu tidak pernah, tidak ada perbedaan disana,” ucap Renny.
Di tahun 2019 untuk memasuki angka 30% jumlah kuota perempuan memang belum tercukupi, namun menurut Renny Astuti, sekarang sudah banyak sekali partai mulai menjaring perempuan-perempuan yang berpotensi, bahkan lebih dari 30%, karena di Partai Nasdem sendiri sudah terpenuhi mencapai 33%.
“Menurut saya angka idealnya kuota perempuan itu 35%, kenapa kaum laki-laki harus lebih banyak daripada perempuan.?, kan semua mempunyai kesempatan yang sama, jadi kalau menurut saya, idealnya untuk kuota perempuan itu 35%,” tandasnya.
(Cha)