‎Saat Melakukan Sidang Paripurna, Diduga Oknum DPRD Malah Asyik Main Medsos.

‎Pali, Beritapali.com – Rapat paripurna DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dalam rangka mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto, Jumat (15/8/2025), diwarnai insiden memalukan. Alih-alih menyimak dengan khidmat, sejumlah anggota dewan justru kedapatan asyik bermain gawai di tengah penyampaian pidato Presiden.

‎Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD PALI, Ubaidilah, bersama Wakil Ketua I Kristian dan Wakil Ketua II Firdaus Hasbula itu pun tidak dihadiri secara penuh oleh anggota dewan. Padahal, acara tersebut juga turut disaksikan Bupati PALI Asgianto, Wakil Bupati Iwan Tuaji, serta jajaran Forkopimda.

‎Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Prabowo menyampaikan capaian kinerja pemerintah selama 10 bulan terakhir, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), penguatan ketahanan pangan nasional, dan peluncuran Sekolah Rakyat.

‎Namun perhatian publik justru tersedot ke sikap sebagian wakil rakyat yang abai. Salah satu anggota DPRD PALI berinisial TUT dari Partai Amanat Nasional (PAN) bahkan terekam kamera media sedang sibuk menggunakan telepon genggam.

‎Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp usai rapat, TUT merespons singkat dengan nada defensif:

‎“Apo hubungan yo dengan maen HP? Sementara yang laen maen HP jangan aku bae yang disorot. Wabup jugo maen HP ucapan via tlpon Selasa malam (19/8/2025),” tulisnya.

‎Upaya konfirmasi juga dilakukan kepada Ketua DPRD PALI, Ubaidilah, selaku pimpinan rapat paripurna. Namun hingga berita ini diterbitkan, ia belum memberikan tanggapan terkait rekaman video anggota dewan yang asyik bermain HP tersebut.

‎Pidato kenegaraan Presiden adalah momentum penting yang semestinya disikapi dengan penuh hormat. Sikap wakil rakyat yang justru sibuk bermain gawai jelas mencederai wibawa lembaga legislatif dan mengecewakan masyarakat.

Baca Juga:  Terkait polemik aturan dan mekanisme pencalonan Kepala Desa di Kabupaten Pali, Ketua bidang Hukum dan Advokasi Hendro Saputra,SH angkat bicara. 

‎Wakil rakyat dipilih untuk memberi teladan, bukan mencari pembenaran. Jika tidak mampu menjaga marwah institusi, lebih baik mundur daripada mempermalukan jabatan yang disandang.

‎(Rahasmin/Tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *