Dinilai Gagal Memimpin PT. Bukit Asam, GAASS Menggelar Unjukrasa Minta Dirut PT. Bukit Asam Dipecat

Palembang, Beritapali.com _ Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Mahasiswa Sumatera Selatan (GAASS) unjukrasa di Kantor PT. Bukit Asam, Jalan KH. Ahmad Dahlan, Kecamatan Bukit Kecil, Kelurahan 26 Ilir, Palembang.

“Bendera Merah Putih adalah salah satu simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bapak-bapak setiap hari masuk kerja, apa tidak tahu kalau bendera di halaman kantor PT. Bukit Asam ini sangat memprihatinkan. Masa iya sebuah perusahaan BUMN tidak mampu beli bendera,” ucap tegas Ketua Umum GAASS Andi Leo sebelum melakukan orasinya pada Senin (06/01/2025).

Dikawal ketat pihak kepolisian, unjukrasa sempat memanas disaat massa hendak membakar ban dan uang tiruan yang dianggap polisi sebagai pelecehan simbol Negara.

Didampingi beberapa Ketua GAASS dari Kabupaten/Kota diantaranya, Wahyu Dwi Nanda dan Wirandi, Ketum GAASS Andi Leo dalam orasinya mengatakan, untuk kesekian kalinya GAASS menggelar unjukrasa terhadap perusahaan batubara, khususnya PT. Bukit Asam perwakilan Palembang.

Dimana PT. Bukit Asam adalah perusahaan batubara terbesar di Sumatera Selatan (Sumsel), sekaligus menaungi sebagai koordinator forum Corporate Social Responsibility (CSR) semua perusahaan batubara.

Andi juga menjelaskan, sumber daya alam di Sumsel terutama batubara hasilnya sangat luar biasa, namun manfaatnya tidak dapat dirasakan langsung oleh mayoritas masyarakat Sumsel,

“Dimana ada perusahaan batubara disitu ada penderitaan dan kesengsaraan bagi masyarakat, yang artinya, kekayaan sumber daya alam di Sumsel secara langsung tidak kembali dan tidak dirasakan oleh masyarakat baik itu dari segi bidang kesehatan, pendidikan dan sebagainya,” terang Andi.

Dirinya juga mengungkapkan, banyak dugaan pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan batubara terutama oleh PT. Bukit Asam. Selain itu, karena tranportasi batubara juga sering terjadi kecelakaan sampai merenggut korban jiwa.

Baca Juga:  Charma Afrianto Bakal Calon Walikota Palembang Hadiri Acara Launching Arunika Restaurant Dan Hello Brides Di Utopia Cafe

Andi Leo berharap, kepada semua perusahaan batubara khususnya PT. Bukit Asam agar lebih memperhatikan lingkungan. Jangan hanya bisa mengeksploitasi batubara saja tapi tidak bisa memperhatikan kesejahteraan masyarakat Sumsel.

“Kepada semua pimpinan perusahaan batubara agar ada tindaklanjut dan perwakilan Kementerian ESDM di Sumsel agar bisa menjalankan fungsinya sebagai pengawasan, dan jangan melakukan pembiaran,” pungkasnya.

Adapun dalam unjukrasa tersebut, GAASS menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya :

1. Meminta Jajaran Direksi/petinggi PT. Bukit Asam mundur karena diduga tidak mampu bekerja secara baik dan benar, serta terindikasi lalai hingga mengakibatkan kerugian negara, bahkan melanggar peraturan hukum yang berlaku.

2. Stop segala aktivitas PT. Bukit Asam yang dapat merugikan dan membahayakan masyarakat.

3. Stop eksploitasi sumber daya alam dengan cara merusak alam dan lingkungan.

4. Meminta transfaransi dana reklamasi paska tambang.

5. Dugaan kerugian negara yang ditimbulkan oleh kekeliruan proses penanganan swabakar.

6. Dugaan adanya sengketa lahan yang tidak kunjung usai, serta kontrak tanpa lelang.

Diakhir unjukrasa, sangat disayangkan, saat beberapa awak media hendak melakukan wawancara terhadap salah satu pejabat PT. Bukit Asam yang menghadapi para pengunjukrasa enggan berkomentar, dengan alasan rilis tanggapan akan dikeluarkan oleh PT. Bukit Asam Pusat.

(Cha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *