Beritapali.com |OKI, Sumsel – Kepala Desa Cahya Bumi, Kecamatan Lempuing, Ogan Komering Ilir (OKI), Komarudin, bersama kakak kandungnya, Zaenal Abidin (40), menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum anggota TNI di area PT Buluh Cawang Plantation (BCP) Blok 8 pada Senin (20/10/2025). Insiden ini membuat kedua korban mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.
Peristiwa nahas ini bermula saat Kades Komarudin mendatangi lokasi perusahaan. Kedatangannya bertujuan baik, yakni menanyakan kondisi salah satu warganya yang diamankan oleh pihak keamanan karena dugaan pencurian buah sawit.
Namun, niat baik Komarudin justru berujung penganiayaan.
“Saya datang baik-baik, memperkenalkan diri sebagai kades. Baru beberapa saat bicara, saya langsung dikeroyok. Saya tidak tahu berapa jumlahnya karena ramai,” ungkap Komarudin, yang kini dirawat di rumah sakit, pada Selasa (21/10/2025).
Mendengar kabar adiknya dianiaya, Zaenal Abidin segera datang ke lokasi kejadian.
Saat mencoba merekam aksi kekerasan tersebut dengan ponselnya, Zaenal justru ikut menjadi sasaran amukan.
“Kakak saya juga ikut dipukul saat mencoba merekam. Kami berdua lalu dimasukkan ke dalam mobil dan terus dipukul,” tambah Komarudin.
Keduanya sempat dibawa berkeliling di area perusahaan dan berusaha meminta perlindungan, namun tidak ada tindakan signifikan dari pihak manajemen untuk menghentikan kekerasan tersebut.
Bahkan, ketika manajer perusahaan tiba, aksi pemukulan masih berlanjut.
Beruntung, anggota Polsek Lempuing dan Kepala Tata Usaha (KTU) PT BCP segera datang ke lokasi.
Mereka berhasil menyelamatkan Komarudin dan Zaenal Abidin yang sudah dalam kondisi lemah dan mengalami luka-luka.
Kedua korban langsung dievakuasi ke IGD RSUD Kayuagung untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Dilansir dari RmolSumsel, Pasi Intel Kodim 0402/ΟΚΙ, Lettu Arm Zolimin, menegaskan bahwa para pelaku pengeroyokan dan oknum TNI tersebut bukan berasal dari jajaran Kodim ΟΚΙ.
“Oknum yang terlibat adalah personel Brigif 8/Garuda Cakti Kodam II/Sriwijaya yang sedang menjalankan latihan kaderisasi di area PT BCP. Mereka bukan anggota Kodim 0402/OKI-OI,” tegas Zolimin, Selasa (21/10/25).
Zolimin menyebut, pihak Brigif 8 bersama aparat kepolisian dan pemerintah daerah telah melakukan mediasi. “Kasi Ops Brigif 8 sudah menyampaikan permintaan maaf resmi dan memastikan seluruh pelaku akan diproses hukum sesuai aturan militer,” ujarnya.
Sebanyak sembilan prajurit yang diduga terlibat telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan intensif di bawah penegakan hukum militer.
“Kami berkomitmen menjaga keamanan wilayah dan memastikan setiap anggota TNI bertindak profesional serta taat hukum,” tutup Zolimin.
(Cha/Herman)