Beritapali.com |Palembang _ Mencuatnya pemberitaan di beberapa Media Online termasuk Media Sosial (Medsos) terkait masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina ke Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya Palembang membuat Bembi Baron Ketua Harian Dewan Pimpinan Cabang Paguyuban Masyarakat Palembang Bersatu (DPC PMPB) Kota Palembang angkat bicara.
Bembi menyampaikan, banyaknya TKA masuk ke Indonesia tak luput juga Sumsel akibat abai dan tidak adanya ketegasan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Sumsel.
Seperti banyak di beritakan di Media online yang mengatakan, lebih dari 300 TKA asal Cina bekerja di PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang.
Menurut Bembi itu adalah kekeliruan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel.
Selain itu Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sumsel juga harus lebih selektif dalam pengawasan setiap TKA yang ada di Sumsel.
Seharusnya lanjut Bembi, Pemerintah Daerah lebih memperhatikan masyarakatnya daripada kepentingan Warga Negara Asing (WNA), apalagi soal ketenagakerjaan.
“SDM di Kota Palembang pasti banyak yang kemampuannya tidak kalah saing dengan TKA,” ujar Bembi, pada wartawan, Kamis (22/05/2025).
Bembi mengungkapkan, terlebih Bapak Walikota Palembang H. Ratu Dewa pernah mengatakan, setidaknya PT Pusri harus menggunakan tenaga kerja lokal sebanyak 35% dari total keseluruhan pekerjanya.
“Selaku masyarakat Pribumi, kami merasa tersinggung melihat PT Pusri menggunakan TKA asal Cina, sedangkan di Palembang sendiri banyak masyarakatnya yang menganggur,” pungkasnya.
(Cha)