Anggota DPRD PALI menciderai kepercayaan Masyarakat, ” Apakah Pantas Mereka Disebut Wakil Rakyat..? 

Beritapali.com – Dalam demokrasi, keberadaan lembaga perwakilan rakyat menjadi sentral. Lewat lembaga inilah, para wakil rakyat itu bisa mengkritisi jalannya pemerintahan. Tidak hanya mengkritisi, tugas mereka yang juga penting adalah bagaimana mengubah aspirasi publik menjadi kebijakan pemerintah yang kemudian mampu memajukan kesejahteraan umum.

 

Dalam mengemban tugas yang terakhir itu, anggota dewan diharapkan tidak hanya mengedepankan kepentingan kelompok atau konstituennya an sich, tetapi juga mendahulukan kemaslahatan masyarakat secara keseluruhan. Sudah barang tentu, untuk mendahulukan kemaslahatan masyarakat.

 

Prasyarat yang dibutuhkan oleh anggota dewan adalah kesediaannya untuk menanggalkan kesempitan cara pandang di dalam melihat posisi politiknya sebagai alat yang hanya dipakai untuk mencapai tujuan jangka pendeknya, yakni mencari cara untuk mengganti ongkos kampanye yang telah mereka keluarkan, ungkap Hendro Saputra SH, Aktivis Jebolan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI ).

 

Tetapi Anggota DPRD di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Provinsi Sumatera Selatan dapat kita duga telah menciderai Sumpah Janji Politik Mereka sehingga dapat merobek dan menyakiti hati masyarakat.

 

Semua itu di temukan dari hasil temuan Auditor Negara yang mana 25 Anggota DPRD PALI melakukan suatu hal yang menciderai kepercayaan publik, jelasnya.

 

Dari temuan pemeriksaan hasil Auditor Negara telah di temukan beberapa aitem dugaan Perjalanan Dinas Fiktif, begini uraiannya, Kelebihan Pembayaran Bill Hotel

Rp 4.809.928.234,00 , Kelebihan pembayaran tempat tujuan perjalanan dinas Rp15.999.600,00 , Kelebihan Pembayaran Akomodasi yang tidak sesuai anggaran biaya, Rp 00,0 , Kelebihan pembayaran Belanja sewa transportasi, Rp 265.290.000,00 ,dan Kelebihan pembayaran belanja perjalanan Dinas Ganda, Rp 96.987.000,00.

 

Dari keseluruhan temuan tersebut jika di total mencapai Rp 5.188.205.634,00 ( Lima Miliyar Seratus Delapan Puluh Delapan Juta Dua Ratus Lima Ribu Enam Ratus Tiga Puluh Empat Rupiah).

Baca Juga:  Bakal Calon Walikota Palembang Charma Afrianto Bersama Warga 2 Ulu Adakan Acara Diskusi Kampung

 

Jika kita telaah lebih jauh Anggota DPRD PALI terindikasi mencari keuntungan lewat perjalanan Dinas mereka, seperti Kelebihan Perjalanan Dinas Ganda yang dapat kita asumsikan menagih yang sudah tertagi atau mencairkan yang sudah di cairkan, terangnya.

 

 

Kita tidak ingin mereka terjebak dalam tujuan jangka pendek itu. Dalam konteks itulah kita mengingatkan agar para anggota DPRD PALI yang mana peran mereka sebagai anggota dewan sembari membangun hubungan yang populis dan konstruktif antara dirinya dengan publik.

 

Kita percaya bahwa semua anggota dewan adalah anggota dewan yang telah selesai dengan urusan dirinya sendiri sehingga mereka betul-betul ingin mendedikasikan dirinya secara total untuk masyarakat. Semua waktu dan tenaganya akan dicurahkan untuk memperjuangkan aspirasi publik, baik yang mereka wakili maupun tidak.

 

Mereka tidak akan mencari proyek dengan menjual pengaruh mereka ke pemerintah bahkan tidak akan berusaha menekan pemerintah untuk mendapatkan akses ke sejumlah proyek yang ada. Mereka betul-betul menjadi wakil rakyat yang menjunjung tinggi harkat dan martabat sebagai pejabat negara yang terhormat, Tambahnya.

 

Itulah tipe ideal dari wakil rakyat yang kita inginkan. Karena itulah, kita berharap agar mereka bersikap profesional dengan melepaskan egonya dalam menjalankan tugas sehari-hari sebagai wakil rakyat. Jangan sampai terbetik dalam benak mereka bahwa menjadi wakil rakyat berarti bisa menjadi kaya, punya jabatan prestisius, status sosialnya tinggi, dan punya banyak fasilitas. Jika itu terjadi, maka kita tidak akan melihat sosok-sosok wakil rakyat yang amanah yang setia mewujudkan semua janji kampanyenya.

 

Janganlah mereka mencederai kepercayaan publik yang didapatkan dengan susah payah itu dengan bertingkah pongah dan masa bodoh terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh publik. Publik akan bersikap skeptis jika kemudian mendapati wakil rakyat yang pongah dan masa bodoh, dan sikap skeptis itu akan berdampak pada munculnya apatisme bahwa ada atau tidaknya wakil rakyat tidaklah berpengaruh terhadap kehidupan mereka.

Baca Juga: 

 

Dari isu kasus yang mencuat di publik tersebut Asri AG selaku Ketua DPRD PALI tidak sanggup untuk menjawabnya atas konfirmasi yang di ajukan Wartawan.

 

Adapun Anggota DPRD yang lain ada yang ngeles terkait Temuan Dari pemeriksaan Auditor Negara yang dapat merugikan Keuangan Negara mencapai 5 milyar Lebih, yang kala itu membalas dari salah satu pesan Whatsapp salah satu wartawan, begini jelasnya,.

 

Anggota DPRD PALI inisial E.E.P saat di kirim link berita terkait isu di DPRD membalas cat tersebut, begini isinya MANTAP kl cak itu besak untungnyo tp karena KK menjalaninya KK meraso berita itu ada kekeliruannya🙏🏻🙏🏻🙏🏻, namun waktu di tanya apa terkait kekeliruannya agar dapat di tulis di dalam berita beliau tidak menjawab lagi sampai sekarang,”tutup hendro.

 

(Rahasmin/Tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *