Omzet Menurun Hingga 90%, Dampak Pemagaran Seng Di Pasar 16 Ilir, Ratusan Pedagang Terancam Gulung Tikar

Beritapali.com # Palembang – Adanya rencana Revitalisasi Pasar 16 Ilir yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, setelah lokasi sekeliling pasar di pagar seng sangat berdampak buruk bagi para pedagang, baik itu yang berada di dalam maupun diluar gedung atau Basement pasar.

Berdasarkan pantauan awak media online Beritapali.com, dilokasi Pasar 16 Ilir, Kamis (27/07/23), para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli.

Salah satu Pedagang Kaki Lima (PKL) sebut saja namanya SYD yang bersedia diwawancarai mengatakan, dalam beberapa Minggu terakhir omzet dagangannya menurun hingga 90%. Menurutnya, ini terjadi semenjak adanya pemagaran seng di sekeliling Pasar, sehingga secara paksa para pedagang harus berjualan di tengah badan jalan yang semestinya diperuntukkan lalulintas kendaraan.

“Semenjak kami berjualan disini (Badan jalan.red), omzet kami menurun drastis, pak,” ujar SYD.

“Waktu berjualan ditempat yang lama, sebelum di pagar seng, omzet kami perhari bisa mencapai lebih kurang 1 Jutaan, namun beberapa Minggu terakhir, omzet penjualan kami hanya sekitar 50 sampai 100 Ribu perhari, itupun hanya cukup buat makan dan kebutuhan sehari-hari di rumah,” jelas SYD .

“Kami setiap hari rugi pak, barang dagangan lama-lama menyusut karena sepi pembeli,” ungkap SYD berharap dapat berjualan ketempat semula.

Selanjutnya, beralih kedalam Basement Pasar, kembali seorang pedagang berhasil diwawancarai, sebut saja namanya SLN.

SLN menjelaskan, dirinya sudah berjualan di Basement Pasar 16 Ilir sejak tahun 1998. Semenjak lokasi pasar dipagar seng, para pedagang yang berada di dalam Basement ikut terdampak sepi pembeli, hal ini dikarenakan akses menuju kedalam Basement hanya ada 2 pintu masuk, yaitu pintu utama dan pintu samping.

“Kami ini berjualan di dalam kandang, yang diluar kandang saja sepi pembeli, apalagi yang didalam kandang,” kata SLN.

Baca Juga:  Warga Sebane Kompak Dukung  Pasangan Calon Air Pimpin PALI

“Sebenarnya pemagaran seng tersebut hanya untuk membatasi para PKL, namun secara tidak langsung, pedagang yang berada didalam Basement juga terkena dampaknya,” terang SLN.

Saat ditanya awak media, berapa omzet penjualan dalam perharinya..??? sambil mengeluhkan sepinya pembeli, SLN mengatakan,

“Omzet penjualan sangat jauh menurun, kalau dihitung secara persentase mungkin menurun sekitar 75%, hari ini saja dari pagi sampai sekarang baru ada 2(dua) orang pembeli,” tandas SLN.

Menyikapi hal ini para pedagang berharap kepada Pemerintah Kota Palembang agar dapat memperhatikan nasibnya, setidaknya mereka berharap dapat dikembalikan lagi berdagang ketempat semula tanpa pagar seng.

(Cha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *