Catatan Kecil Festival Candi Bumi Ayu 2025 Peranserta Masyarakat Sinergitas Pentahelix Menuju Wisata Kelas Dunia 

Mario Adramartik Pegiat Budaya Sumatera Selatan

Menjadikan situs purbakala Candi Bumi Ayu sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di tingkat nasional. Demikian salah satu tujuan di selenggarakannya Festival Candi Bumi Ayu 2025 .

Sebelum kita memulai pembahasan perkembangan situs purbakala candi bumi ayu kita menoleh kebelakang bagaimana proses pemugaran Situs Purbakala Candi Bumi Ayu di mulai.

Semua pemugaran di mulai tahun 1900an Ekskavasi pertama pada tahun 1992 oleh Proyek Pelestarian/Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala (P2SKP) Provinsi Sumatera Selatan. Di lanjutkan pemugaran Candi Induk dilakukan antara anggaran tahun 1992/1993 hingga 1995/1996 adapun pemugaran tersebut bersumber APBN dan Pemda Muara Enim saat itu sumber (wikipedia)

 

Setelah era pertama pemugaran di lanjutkan fase ke dua di bawah komando Heri Amalindo pasca mekarnya Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dari Kabupaten induknya Muara Enim.

Fase kedua ini banyak menitik beratkan pada meningkatkan prasarana pendukung berupa infrastruktur dan jalur menuju ke kawasan situs serta prasarana pendukung lainya berupa jalan,pentas seni , gedung penyimpanan artefak meningkatnya kualitas trasportasi dari dan ke kawasan situs.

Hasil dari upaya tersebut tercatat peningkatan kunjungan wisatawan ke Situs Cagar Budaya Candi Bumiayu bervariasi setiap tahunnya, misalnya pada tahun 2018 tercatat sebanyak 22.434 pengunjung. namun berdasarkan data historis (2016-2018), jumlah pengunjung menunjukkan tren yang bervariasi (18.821 orang pada tahun 2016, 18.821 orang pada tahun 2017, dan 22.434 orang pada tahun 2018). Tahun-tahun selanjutnya tidak terpublikasi. (Wikipedia)

Festival Candi Bumi Ayu pertama tahun 2025 momentum penulis menyebut fase ke tiga di bawa komando Asgianto untuk peningkatan perkembangan situs purbakala ini .

Menarik untuk di simak di fase ini Pemda Kabupaten PALI mendatangkan arkeolog BRIN dan juga toko pegiat pariwisata Sumatera Selatan Mario Andramartik .

Baca Juga:  ‎Pemdes Sungai Ibul Tanam Jagung Hibrida, Program Ketahanan Pangan Dana Desa 2025 . ‎

Toko ini di kenal seorang pegiat dan pecinta budaya terkemuka dari Sumatera Selatan, khususnya dikenal karena upayanya yang gigih dalam mendata, melestarikan, dan mempromosikan peninggalan megalitik dan potensi wisata di daerah asalnya, Kabupaten Lahat, sehingga keberadaan megalitik di kenal tingkat nasional hingga internasional.

 

Seminar kecil di area pentas seni mestinya bisa membuka mata Pemda PALI dan warga masyarakat bahwa untuk pengembangan Candi Bumiayu di perlukan sinergitas dengan berbagai pihak dalam konsep pendekatan Pentahelix bisa menjadi solusi ” answer with a solution”

Karena konsep pentahelix didasari oleh gagasan bahwa inovasi dan pembangunan dapat dioptimalkan melalui kerja sama yang erat antara berbagai pemangku kepentingan, yang terdiri dari lima unsur utama dikenal juga sebagai ABCGM :

Akademisi (Academician)

Bisnis/Dunia Usaha (Business)

Komunitas/Masyarakat (Community) Pemerintah (Government) dan Media (Media) 5 komponen ini harus saling mendukung , tegas pegiat seni budaya Sumsel ini .

Dukungan aksesibilitas atau akses ini hal penting bagaimana infrastruktur jalan menuju candi, jalan di lokasi jadi dan juga akses telekomunikasi. Apakah signal kuat atau tidak. tambahnya.

Selanjutnya adalah amenities atau amenitas berupa sarana dan prasarana seperti toilet, bangku-bangku, gazebo, spot selfie, pusat informasi dan yang tak kalah pentingnya adanya SDM yang unggul. Terakhir adalah promosi dan publikasi secara masif dan berkelanjutan, ujar pendiri LSM Panoramic of Lahat ini.

 

Pemda PALI harus berupaya lebih keras untuk memaksimalkan potensi situs purbakala candi Bumi ayu ini, secara keseluruhan, pariwisata memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat kota dan kabupaten.

Peningkatan PDB yang dihasilkan tidak hanya melalui pendapatan langsung dari wisatawan, tetapi juga efek berganda (multiplier effect) yang tercipta melalui penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan sektor-sektor pendukung lainnya. .

Baca Juga:  RA Bin SA (22) dan BA Bin MA (26) berhasil diamankan oleh Unit II Satres Narkoba Polres PALI.

 

Keberhasilan daerah lain dalam peningkatan potensi wisata menjadi peningkatan PAD maupun PDRB bisa memotivasi Kabupaten PALI dalam menjawab tantangan sosial saat ini warga kesulitan mencari lapangan pekerjaan

Potensi wisata Situs purbakala ini candi Bumi ayu ini bisa menciptakan Lapangan Kerja dan banyak peluang kerja, mulai dari perhotelan, transportasi, hingga pemandu wisata, serta lapangan kerja terkait lainnya.akankan kita sia -siakan (Pidin Ch Oteh : Pemerhati Budaya /jurnalis)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *